Berpacu Dengan Kerusakan Alam, Banyu Mahandaru Membuat Kemasan Ramah Lingkungan

Posting Komentar

Berpacu Dengan Kerusakan Alam, Banyu Mahandaru Membuat Kemasan Ramah Lingkungan -Kerusakan lingkungan bukan omong kosong belaka. Namun, manusia tetap menganggapnya lelucon saja. Tidak banyak aksi yang menjadi jalan keluar. Proses perbaikan juga tidak banyak pendukung. Yang ada justru kepentingan kantong pengusaha yang selalu diprioritaskan.


Berpacu Dengan Kerusakan Alam, Banyu Mahandaru Membuat Kemasan Ramah Lingkungan
instagram.com/rengkuh.banyu


Tidak mau tinggal diam, seorang lelaki yang berkunjung ke India ini mendapat inspirasi. Membuat satu terobosan yang diharapkan bisa digunakan secara luas. Yaitu, pembuatan piring dan mangkuk kemasan yang ramah lingkungan.

 

 

Seorang Lelaki Indonesia Yang Mendapat Inspirasi di India

 

 

Lelaki kelahiran tahun 1991 dan berasal dari Garut ini pernah berkunjung ke negara India. Ia mendapati ada keunikan di negara tersebut. Bukan dari tari-tariannya apalagi makanan dan hingar-bingar kotanya. Melainkan dari tempat makan sekali pakai yang ada di sana.

 

Mungkin bagi penduduk kota-kota besar maupun daerah sekitarnya sudah tidak heran dengan kemasan sekali pakai. Baik itu berupa styrofoam maupun kardus makanan yang sering digunakan saat membeli makanan.

 

Kemasan sekali pakai memang efisien dan masih menjadi solusi praktis bagi pedagang yang tidak ingin repot mencuci piring. Juga bagi pembeli yang lupa membawa kotak makan dari rumah namun tetap ingin membawa pulang makanan yang dibelinya di warung ataupun restoran.

 

Solusi yang beberapa waktu lalu datang justru membuat sampah plastik semakin membengkak. Pasalnya, solusi penggunaan kotak makan berbahan plastik yang bisa digunakan kembali, justru menjadi sampah yang ditumpuk akibat pembeli lupa membawanya saat ingin jajan.

 

Satu-satunya solusi sebenarnya adalah menciptakan kemasan sekali pakai yang ramah lingkungan. Dan inovasi ini sudah ada di Indonesia, diprakarsai oleh Plepah sebuah startup dalam negeri yang menggunakan bahan ramah lingkungan.

 

Dialah Rengkuh Banyu Mahandaru yang merupakan inisiator dari kemasan sekali pakai ramah lingkungan ini. Dia pulalah yang terinspirasi saat kunjungannya ke India dan mulai mewujudkan ide tersebut sebagai wujud solusi yang tepat.


Berpacu Dengan Kerusakan Alam, Banyu Mahandaru Membuat Kemasan Ramah Lingkungan
Banyu Mahandaru Membuat Kemasan Ramah Lingkungan


 

Kemasan Ramah Lingkungan Sekali Pakai

 

Apa definisi dari ramah lingkungan? Apakah hanya sekadar terbuat dari bahan yang berasal dari lingkungan saja?

 

Nyatanya pemberian label ramah lingkungan tidak bisa semudah itu. Ada banyak faktor yang mendukung sesuatu dikatakan ramah untuk lingkungan.

 

Tentunya, dimulai dari bahan mentah yang terdapat di lingkungan. Produksi massal yang tidak mencemari apalagi merusak lingkungan. Penggunaan energi yang tidak banyak sehingga mengurangi beban lingkungan hingga jejak karbon selama pengiriman produk ke konsumen yang harus dihitung apakah minim dan merusak lingkungan atau tidak.

 

Saat ini Plepah sedang menuju produksi kemasan sekali pakai yang tak hanya ramah lingkungan tapi juga murah untuk dijadikan pengganti pembungkus makanan konvensional bagi UMKM.

 

Upaya ini masih terus diusahakan oleh Banyu dan kawan-kawannya di Plepah. Ide ini harus segera diwujudkan sebelum lingkungan di Indonesia semakin rusak. Dan sebagai bukti, kemasan piring dari Plepah dijadikan wadah makanan pada acara penghargaan Satu Awards tahun 2024 ini.

 

Bahan Dasar Sudah Tersedia Melimpah

 

 

Pembuatan kemasan pembungkus makanan ini berasal dari pohon Pinang yang sudah dikeringkan dan sesuai untuk diproduksi. Pohon Pinang di Indonesia sangat banyak, bahkan di wilayah Sumatera pohon ini termasuk pohon yang tidak banyak digunakan.

 

Tepatnya di Jambi yang dijadikan sumber utama penyedia bahan mentah untuk produksi massal kemasan ramah lingkungan Plepah.

 

Kerjasama antara Plepah dan masyarakat lokal di Jambi, justru sangat menguntungkan. Tak hanya meningkatkan taraf hidup mereka. Tapi, juga membantu masyarakat mengolah pepohonan yang dianggap tidak banyak berguna ini.

 

Saat ini kemasan Plepah sudah bisa banyak didapat di beberapa kota. Hanya saja untuk biayanya masih belum bisa ditekan sehingga harga kemasannya belum sesuai untuk UMKM.

 

Ini sebenarnya waktu yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat luas mendukung dan mendorong produksi massal kemasan sekali pakai yang ramah lingkungan. Sebab, tak bisa dipungkiri ketergantungan masyarakat modern pada kemasan sekali pakai sudah cukup besar. Sulit rasanya jika yang diubah adalah pola hidup yang sudah mengakar ini. Karena itu, kemasan ramah lingkungan dari Plepah merupakan solusi yang tak hanya inovatif tapi juga jawaban untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

 

Sebab pengelolaan limbah kemasan sekali pakai sudah sangat menyakiti bumi kita.

Related Posts

Posting Komentar