Tanpa Support System Keluarga Aku Bukan Blogger Indonesia - Selain support system adalah diri sendiri, ada mereka keluarga. Ibuku, suamiku, dan anak bayikku yang begitu pengertian. Kalau ibunya berada di depan laptop, artinya sedang bekerja.
"Ibu, lagi apa Kak?" tanya Nenek kepada anakku yang baru berusia satu tahun.
"Keja ..." balasnya sudah mengerti.
MasyaAllah. Gimana saya nggak semangat berkerja? Hehehe ... kadang juga merasa bersalah harus berada di depan layar laptop, karena artinya waktu saya bermain bersamanya berkurang. Apakah ini juga yang dirasakan oleh ibu-ibu bekerja ya? Untungnya saya hanya bekerja sebagai blogger dari rumah, bayangkan kalau harus keluar rumah setiap hari.
Tapi ada masanya saya harus ke luar kota, mengikuti acara seperti bulan lalu dan bulan depan harus ke Jakarta melalukan perjalanan acara blogger dua hari. Semoga saya disehatkan dan support system saya juga sehat, biar bisa berbahagia bersama-sama. Aamiin.
Asli banget, saya memang butuh support system, kalau nggak mana bisa menulis, mana bisa berkarya dan mengelola 10 blog di waktu bersamaan? Untunglah kadang Ibu setiap kali saya mintai tolong bersedia datang, karena saya tinggal di kota berbeda. Semenjak menikah saya mengikuti suami di Muncang, Pemalang, Jawa Tengah. Sementara ibu tinggal bersama adik di Gondang, Kendal, Jawa Tengah.
Support System Full dari Suami
Bagaimana support system suami? Nah, kalau tanpa ibu, saya dan suami ganti-gantian. Untuk pekerjaan sehari-hari selain mengais rejeki dari menulis atau desain, suami menjahit. Mengambil jahitan dari konveksi, dan setiap 2 Minggu jahitan tersebut harus jadi.
"Mas, tolong nanti Gendis dijagain sebentar ya? Aku ada deadline menulis?" Demikian biasanya meminta bantuan dari support system keluarga.
"Dek, ono gawean nulis nggak?" Biasanya kalau suami ada garapan, beliau yang gantian bertanya.
Kira-kira demikian kami saling mendukung, karena memang di rumah mertua hanya kami bertiga. Dulu rumah ramai ada mertua perempuan dan laki-laki, Qodarullah beliau berdua sudah meninggal dan susul-susulan. Ibu Mertua pada 9 Mei, bapak mertua 1 Juli, dan disusul bapak saya sendiri 14 Juli. Sungguh, kami sangat berduka dan setiap mengingat orangtua yang membesarkan kami, rintik sendu dari mata mengalir jatuh.
My Support System Artinya?
Support system istilah yang sering kali disebut sebagai orang yang selalu berada di samping kita dan mendukung sepenuhnya. Entah kita senang atau sedang tidak baik-baik saja. Atas keberadaan mereka yang ada di sisi kita, kitanya jadi lebih siap dalam menghadapi segala masalah yang terjadi.
Istilah support system semakin saya kenali ketika hamil, sering membaca buku menjaga kehamilan dan menghadapi persalinan. Bahwa saya harus memiliki support system yang tepat ketika menghadapi sebuah kehamilan dan persalinan. Bahkan support system juga harus belajar bagaimana cara mendampingi saat persalinan nanti dan harus berbuat apa.
Kesimpulannya jika kita memiliki support system yang baik, dari keluarga, lingkungan, komunitas, dan lain sebagainya kita akan lebih mudah menjalani semuanya. Kita merasa aman, nyaman, telindungi, dan tentram dari cobaan yang menerpa. Tidak hanya itu, pada titik yang lebih jauh lagi support system akan membuat kita menjadi lebih percaya diri, lebih dicintai, dan merasakan ketenangan. Hilang khawatir dan was-was yang biasanya melingkupi, karena semuanya dirasakan sendiri.
Mengapa support system diperlukan?
Manusia adalah makhluk sosial, membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain agar bisa mencapai apa yang menjadi tujuannya.
American Psychological Association melakukan penelitian dan menemukan adanya hubungan kuat dari dukungan sosial dan berbagai aspek kesehatan serta kesejahteraan.
Tanpa support system yang baik, seseorang bisa mengalami depresi dan kesepian, bahkan terparahnya bisa mealkukan aksi bunuh diri. Seperti yang berita yang santer terdengar belakangan ini, banyak ibu yang habis melahirkan bunuh diri dan membawa sibayik serta dalam aksi tersebut. Astagfirullah hal adzim.
Saya yang baru memiliki satu anak, dan melahirkan setahun lalu jadi kembali membayangkan peristiwa kehamilan dan melahirkan. Semuanya berubah setelah anak lahir ke dunia. Selain kebahagiaan yang kita miliki dan rasa syukur yang tiada terbendung ketika memiliki anak. Di sisi lain seorang ibu baru juga harus belajar, untuk sabar, dan mengolah pikiran menjadi positif. Saya juga sempat mengalami baby blues, merasa diri tidak berguna karena air susu yang keluar tidak banyak menyebabkan bayi usia 5 hari saya masuk ruang Perina rumah sakit. Saya yang baru 5 hari melahirkan, juga harus berada di ruang tunggu selama 4 hari.
Setiap kali harus menyetorkan ASI saya menangis, nggak tega melihat bayi saya diinpus dengan selang. Tidur di kasur inkubator, tapi allhamdulillah tidak perlu disinar. Hanya dehidrasi dan tidak kuning.
"Bayi ibu besar, karena kekurangan ASI jadi dehidrasi," ucap dokter yang memeriksa.
Saya harus banyak bersyukur, karena di ruang Perina banyak bayi yang memakai selang di mulut, hidung, bahkan harus disinar ungu. Saya nggak bisa membayangkan lagi, bagaimana perasaan sang Ibu. Semoga semuanya diberikan kesembuhan, dan diberikan kekuatan dengan ujian yang ditimpakan.
Bayangkan jika nggak ada support system apalah daya saya. Saya bisa terpuruk sendirian, terima kasih diriku masih bertahan sekuat ini dan Allah yang terus melimpahkan rejeki kesehatan dan lain sebagainya.
Tips Menjaga Hubungan yang Baik dengan Support System
Jadi sudah tahu kan sampai di sini, siapa support system terbaikmu? Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menjaga hubungan baik seterusnya dengan support system, bagaimana tipsnya? Ini Dia:
1. Menjaga komunikasi yang baik
support system adalah orang yang memahami kita dengan baik, jagalah komunikasi yang baik agar tetap langgeng. Pahami juga support system yang mendukungmu selama ini, agar makin mengerat dan kuat hubungannya.
2. Saling mendengarkan
agar hubungan tetap awet dengan support system, maka belajarlah untuk saling mendengarkan, tidak egois dan ingin menang sendiri. Dengan saling mendengarkan, itu artinya bisa saling bertukar pemikiran dan mengoreksi kesalahan bersama.
3. Saling membantu
Tidak hanya dirimu yang ingin dibantu, tetapi support system juga. Karena kalian satu tim yang saling mengandalkan. Bisa jadi tidak sekarang mereka minta bantuanmu, tetapi suatu hari nanti. Tanamkan dalam hati membantu atau memberilah tanpa alasan, melainkan dengan sebuah ketulusan.
Bagaimana? Support System itu sangat penting bukan? Dengan adanya Support System ini InsyaAllah kita bisa menjauhkan diri dari stres. Karena stres yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai gejala yang serius, seperti kekebalan imun yang menurun, menyebabkan ganguan mental, bisa juga resiko terkena penyakit jantung.
Semoga kita semua senantiasa di kelilingi dengan Support System yang power full ya, sehingga bisa melewati segala hal yang sulit. Pokoknya kalau memiliki masalah, jangan dipendam sendirian, dikomunikasikan dengan orang yang kamu percaya dan sayangi. InsyaAllah semua bisa diatasi. Semangat!
Dalam rangka menyambut hari blogger nasional, yang jatuh pada 27 Oktober nanti, KEB (Komunitas Emak Blogger) mengajak blogger Indonesia memeriahkan Blog Challenge yang diadakan. Satu hari satu post, dengan minimal 1000 kata. Yok, ikutan.
#YukNgeblogLagi #NgeblogAsyikBarengKEB |
Setuju banget. Support system itu penting buat kita ya nyi
BalasHapusseneng banget kalau keluarga dekat mendukung apapun yang kita lakukan selama hal itu positif
BalasHapussupport system dari keluarga perlu banget, apalagi mereka yang setiap harinya berhadapan, berkomunikasi dengan kita