Review Buku
Anak Online Uyi dan si Kucing: Uyi and
The Kitten
- Selamat pagi! Jumat berkah, ya! Aamiin. Karena kebersihan sebagian dari iman,
saya akan mengulas cerita anak terbitan Gramedia Pustaka Utama berjudul Uyi dan si Kucing. Cerita sederhana yang ditulis Aik Airin tapi sangat istimewa.
Buku anak Gramedia ini, memiliki premis tentang Uyi
yang menemukan kucing di taman yang sudah tidak terawat. Orang-orang tdak
memedulikannya, hanya pak satpam yang rajin merawat taman tersebut. Bagaimana
ceritanya kalau semua orang peduli?
Detail Buku Anak Dadah, Uyi
dan si Kucing: Uyi and The Kitten
Judul : Uyi dan si
Kucing: Uyi and The Kitten
Penulis : Aik Airin
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Tanggal Rilis : 29 Maret 2020
Media Baca : Gramedia Digital
Jumlah Halaman : 24 Halaman
Bahasa : English dan Indonesia
Harga : Rp38.500
Sinopsis Buku Anak Kecil Uyi
dan si Kucing: Uyi and The Kitten
Ada kucing dekil dan pohon mungil,
di taman kota terpencil.
keajaiban apa yang terjadi,
setelah semua orang mau peduli?
There was a dirty kitten and
a tiny tree,
at an abandoned park in the
city.
When everyone started to
care,
what kind of miracle would
happen?
Rekomendasi Buku Anak Uyi
dan si Kucing: Uyi and The Kitten
Uyi dan si Kucing: Uyi and The Kitten, merupakan buku seri Small Kids Big Moments yang
ditulis Aik Airin berjumlah 5. Judul yang lainnya ada Dadah, Nenek, Senang
Sekolah, Adik Bayi Lahir, Dunia itu Kecil, Aku Bisa, dan yang sedang saya ulas
ini. Semua kisahnya seru dan menarik. Cocok untuk anak-anak usia 8-12 tahun
seperti yang disarankan oleh Gramedia Digital. Tetapi karena saya suka baca buku
anak, cerita ini juga seru diikuti oleh orang dewasa. Yang nantinya bisa
diceritakan ulang untuk anak, keponakan, dan lain sebagainya.
Kalau dari sisi segi bahasa, bukunya ada dua bahasa
yang digunakan. Indonesia dan Inggris. Anak-anak maupun orang dewasa yang
membacanya jadi bisa sama-sama belajar. Menyenangkan bukan, membaca buku bisa
sambil belajar. Edukasi terselubung ya kan? Hehehe
...
Kisah bermula dari sebuah taman, anak-anak yang
sedang bermain dan lewat di sana mendengar sebuah suara. Suara yang berasal
dari taman. Eit ... ini bukan cerita horor ya? Hehehe ... eh suara anak kucing
kecil yang menangis di bawah pohon. Ia sendirian tanpa induk.
“Jangan ganggu kucing liar ini.” Tegur pak Satpam
kepada anak-anak jail yang akan menganggu kucing tersebut. (halaman 6).
Uyi yang melihat kucing tersebut meminta izin mama,
untuk memeliharanya. Uyi merawat kucing tersebut dengan penuh kasih sayang.
Keramaian di taman di ujung jalan kampung, kembali
sepi. Taman yang tidak terawat, taman yang penuh semak, rumput, dan pohon liar
tumbuh di mana-mana. Tidak ada yang peduli tidak ada yang merawat. Hanya satu
orang yang peduli. Ialah Bapak Satpam.
Pak Satpam merawat taman sesekali, beliau juga
menanam bunga melati. Orang-orang masih tidak peduli. Sampai akhirnya ada aroma
wangi yang menguar. Membuat Mama Uyi dan Kak Rafa terpesona.
Di hari berikutnya Rafa datang membawa sebuah pot
bunga, untuk disandingkan bersama tanaman melati yang tumbuh sendirian. Hari
berikutnya bibi tuti membawa banyak pot bunga, dan pemuda kampung bekerja bakti
di sana. Tidak disangka hari berikutnya ada tong sampah, ada tempat duduk dan
sepetak tanah kosong yang tidak terawat menjadi taman kecil yang indah?
Pelajaran yang Dapat Diambil
dari Buku Anak Uyi dan si Kucing: Uyi and
The Kitten
- Anak-anak dapat belajar menyayangi hewan liar yang mereka temui di jalan, seperti kucing misalnya. Karena siapa yang menyayangi makhluk di bumi niscaya di langit akan ikut menyayangi (At-Thabrani)
- Anak-anak mulai belajar menyayangi dan merawat taman. Melihat apa yang diajarkan oleh Pak Satpam. Siapa yang peduli akan disayangi
- Anak-anak dapat belajar bahwa menganggu hewan liar itu tidak boleh. Akan diperingatkan oleh Pak Satpam
- Anak-anak akan berlajar melihat perbedaan. Taman yang tidak terawat dan terawat akan lebih indah yang mana? Siapa yang akan paling diuntungkan? Dan masih banyak hikmah lain, yang bisa dipetik pelajarannya.
Uyi dan si Kucing: Uyi and The Kitten termasuk buku untuk anak SD bisa, untuk anak Balita bisa. Asal, orang dewasa ikut dalam menerangkan cerita apa yang ada di dalamnya. Seru, menarik, dan membuat kita kembali sama-sama peduli. Masih banyak review buku lain, yang bisa dibaca di blog ini. Selamat membaca dan terima kasih sudah mampir ya!
Posting Komentar
Posting Komentar