Review Buku
Anak Dadah Nenek: Bye-bye Granny
Penulis Aik Airin - Selamat siang! Saya datang dengan review buku anak kali ini, yang
ditulis oleh Aik Airin dengan judul Dadah, Nenek : Bye-bye, Granny. Judulnya memang ada dua, karena ini buku anak
bilingual. Jadi anak-anak bisa belajar membaca bahasa Indonesia, serta belajar
bahasa Inggrisnya juga.
Cover depan Buku Anak Dadah Nenek: Bye-bye Granny Penulis Aik Airin |
Anak Dadah Nenek: Bye-bye Granny menceritakan
kesedihan Rafa dan Uyi, saat ditinggal nenek. Beliau berpulang ke Rahmatullah.
Bagaimana mereka harus bersikap?
Detail Buku Anak Dadah,
Nenek: Bye Bye Granny
Judul : Dadah,
Nenek: Bye Bye Granny
Penulis : Aik Airin
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Tanggal Rilis : 29 Maret 2020
Media Baca : Gramedia Digital
Jumlah Halaman : 24 Halaman
Harga : Rp38.500
Sinopsis Buku Anak Kecil Dadah, Nenek: Bye Bye Granny
Nenek berpulang.
Rafa sedih sekali, Uyi bingung tak mengerti.
Apa yang harus mereka lakukan? Menangis atau berdoa?
Granny passed away.
Rafa was very sad, and Uyi
did not understand
what had happened.
What should they do? To cry
or to pray?
Review Buku Anak-anak Dadah Nenek: Bye-bye Granny By Aik Airin
Dadah, Nenek: Bye Bye, Granny merupakan buku
terbitan Gramedia Pustaka Utama dengan label Bilingual. Ada bahasa Indonesia
dan bahasa Inggrisnya. Saya sendiri yang membaca, seperti sedang mengulang masa
SMA ketika belajar bahasa Inggris waktu itu. Betapa banyak kosa kata yang sudah
saya lupakan, dan bagaimana grammar yang baik.
Buku anak-anak berjudul Dadah, Nenek: Bye Bye
Granny, menceritakan kakak-beradik bernama Rafa dan Uyi yang bersedih hati.
Nenek mereka sakit sudah lama sekali, sampai musim mangga tiba nenek belum juga
sembuh.
Saat sedih datau kecewa,
Rafa dan Uyi lebih rajin berdoa.
When they were sad or sorry, Rafa and Uyi prayed more often
(halaman 5)
Sampai suatu hari, datang berita yang membuat Rafa
dan Uyi menangis. Nenek telah berpulang untuk selamanya. Rafa menangis dan
memeluk Mama. Uyi yang masih kecil agak bingung, tapi ikut menangis. Meski Mama
bilang, nenek insyaAllah pergi ke surga.
Mama menuntun Rafa dan Uyi untuk mengucapkan, Innalilahi wa inna inailaihi rajiun. Ucapan
ketika mendengar berita duka atau lelayu. Yang memiliki arti, sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan kepada Dia pula kami kembali.
Cover belakang Buku Anak Dadah Nenek: Bye-bye Granny Penulis Aik Airin |
Beberapa teman sepermainan Rafa dan Uyi datang ke
rumah untuk menghibur. Mama juga mengigatkan untuk tidak berlebihan dalam
bersedih. Rafa juga ingat untuk selalu mendoakan nenek. Di saat shalat, sebelum
tidur dan waktu yang dia inginkan kapan saja.
Rafa sesekali rindu akan kehadiran Nenek yang
mengajaknya memetik buah mangga. Mereka sangat bergembira. Tapi Nenek pasti
sudah lebih bahagia. Di Minggu pagi, Mama dan Papa juga mengajak Rafa dan Uyi
berkunjung ke pemakaman nenek. Merkea melihat ada pohon mangga liar tumbuh di
dekat makam nenek.
Buku anak kecil ini, diperuntukan untuk usia 8-12
tahun, yang mengajari kepada anak apa arti kehilangan. Ditinggalkan orang yang
kita sayangi. Seperti figur nenek dalam kehidupan Rafa. Aik Airin menuturkan
dengan sangat manis, tidak terburu-buru dan enak untuk diikuti.
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Buku Cerita Anak Dadah, Nenek: Bye Bye Granny
Adalah
- Anak-anak belajar arti sebuah berpulang. Ke Sang Pencipta sebenarnya ialah Allah SWT
- Anak-anak belajar betapa rindu itu sangat tidak enak. Karena tidak bisa bertemu lagi dengan nenek
- Anak-anak belajar mengucapkan kalimat istirja/tarji. Kalimat yang diucapkan dalam agama Islam ketika mendapatkan sebuah musibah
- Anak-anak belajar mengenal pemakaman.
- Anak-anak belajar kalau bersedih tidak boleh berlarut-larut.
Nah, selamat membaca buku Dadah,
Nenek: Bye Bye Granny, masih ada review buku lain di postingan blog ini yang bisa dibaca juga. Semoga bermanfaat.
Bagus buku ini ya..mengajarkan anak melepas kepergian anggota keluarga tersayang.. Terima aksih sudah menuliskan review dan info buku ini Nyi
BalasHapusCeritanya lain dr buku anak biasanya ya mbak nyi. Jadi kepengen beli dan baca sama Intan.
BalasHapusBelum banyak buku yang mengangkat topik menghadapi kesedihan untuk anak ya.. beberapa waktu lalu ada seri dari Clara Ng tapi untuk umum, yang islami baru buku ini..good job...
BalasHapusMasyaallah keren ni temanya nyi.anak2 biasanya belum bisa menterjemahkan perasaan kehilangan seperti ni ya. Bisa jadi pembelajarn yg bagus nih. Makasih nyi reviewnya. Aku langsung mo nyari ah bukunua buat dibaca sama anak2
BalasHapusKehilangan orang-orang tersayang, memang berat dan sungguh menguji kadar ikhlas.
BalasHapusTepat sekali, bahwa seberat apa pun, kita semua harus belajar melepaskan
Wah, aku belum pernah nemu buku cerita anak yang temanya seperti ini. Beli aah buat memahamkan anak-anak tentang neneknya yang udah meninggal.
BalasHapusTerima kasih review-nya, Mbak... Jadi nambah referensi buku buat anak-anak. Temanya oke, ya. Cukup jarang dibahas tapi penting buat anak-anak
BalasHapusAku mengerti mengapa mengambil tema cerita ini. Nenek selalu menjadi orang terbaik bagi anak-anak. Sosok nenek adalah seorang yang siap memanjakan mereka. Dan kehilangan mereka menjadi moment yang menyedihkan sekali.
BalasHapusUnik juga tema buku anak ini ya. Bagus jadi referensi orang tua untuk mengajak anak merelakan kepergian neneknya atau orang terdekat yang pasti sangat disayangi
BalasHapusKeren beud bukunya. Aku kok kayaknya belum banyak ngeliat buku yang ngajarin anak tentang menerima kesedihan. PR juga nih, buat para penulis buku anak. Menulis tema berat tapi dengan bahasa yang ringan
BalasHapusTemanya bagus nih mbak, jarang ya kayaknya buku yg angkat isu seperti kematian gini. Jadi pengen beli deh haha, ini boardbook atau soft biasa gitu nggak kertaanya?
BalasHapusWah, jadi penasaran juga sama isi bukunya seperti apa, Nyi. Anak-anak pasti suka kalau dikasih buku yang beda dari yang biasanya dibaca mereka.
BalasHapus