Ayo Ikut
Gerakan Jadi Sponsor Anak - Anak merupakan bagian dari diri kita, refleksi nyata yang ada. Jadi
tangungjawab untuk memberikan pembelajaran yang baik, adalah tugas besar kita
sebagai orang tua.
Seorang ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya, oleh sebab itu segala kebaikan yang wajib
kita ajarkan kepada anak bermula dari rumah. Nah berikut ini ada empat hal yang
sebaiknya tidak diucapkan orang tua kepada anak.
4 Hal yang Sebaiknya Tidak Diucapkan Orang Tua Kepada Anak-anaknya
Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang gampang,
demikian juga menjadi anak-anak bukan perkerjaan mudah ketika merawat orang tua
yang sudah renta. Namun memastikan mereka dapat tumbuh, terawat dengan baik
adalah sebuah kewajiban.
Pengaruh orang tua sangat besar untuk anak-anak, apa
yang kita lakukan sering diikuti oleh mereka. Jadi usahakan berprilaku baik,
ketika di hadapan anak-anak, hal tersebut bisa membentuk kepribadiannya.
Disinyalir dari The Kid Counselor,
ini dia 4ucapan orang tua yang wajib diubah ke arah yang lebih baik.
Hindari dalam Berkata Tidak atau Jangan
Kata 'tidak', memiliki konotasi yang negatif atau mengakibatkan hal
yang terjadi sebaliknya. Maka ketika seroang anak diberikan peringatan yang
mengandung kata 'tidak' atau 'jangan' biasanya justru akan mealkukan
kebalikannya.
Sebagai orang tua yang baik, ubah kata 'tidak' tadi menjadi kata yang
labih halus. Misalnya anak-anak yang
sedang berlarian. Orang ta pastinya khawatir mereka terjatuh, jadi ubah
kata tersebut menjadi.
"Jangan berlari,
Nak!" (Salah)
"Berjalan dengan
pelan-pelan saja ya, Nak!” (Benar)
Berikan Anak-anak Pujian Atas Usahanya
Ketika kita mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan, misalnya
dalam memasak. Ajari anak untuk memetik sayur dengan benar, misalnya sayur
bayam yang diambil pucuknya ini. Jika mereka dengan mudah mengerjakan, berikan
mereka pujian ketika berhasil menjalankan kegiatan dengan baik. Seperti :
"Triana hebat!"
"Triana keren, ya?
Membantu pekerjaan Ibu, sampai selesai."
Belajar Mendengarkan Kata Anak-anak
Manusia memang mahkluk paling egois, kadang diberitahu tidak mau.
Merasa paling benar sendiri. Dalam mendidik anak tidak dibenarkan berlaku
demikian. Apabila si kecil sedang menghadapi masalah, atau melakukan kesalahan
sebagai orang tua sebaiknya kita mendengarkan dahulu apa yang diutarakan anak.
Tidak lantas langsung menjudge mereka bersalah. Kita ajak anak berdiskusi dan
pahami anak maunya bagaimana. Dengan begitu keduanya akan sama-sama belajar
mengenal.
Memaksa Anak Menuruti Kemauan Kita
Kehendak orang tua kebanyakan harus dituruti anaknya. Padahal anak ingin
menolak, tidak mau terkadang tapi tidak diberi kesempatan untuk protes.
Misalnya nih, "Bunda maunya, Tiara begini. Tiara harus nurut!"
Kenapa tidak diganti dengan kalimat yang lebih halus lagi? Seperti ini,
"Apa yang Bunda inginkan, itu karena ingin yang terbaik buat kamu, Nak.
Bunda tidak ingin, Tiara kenapa-kenapa."
Nah, semoga empat hal
di atas menjadikan sedikit informasi, untuk kita para calon orang tua menjadi
lebih baik lagi aamiin.
Mengikuti Gerakan Sponsor Anak bareng Wahana Visi Indonesia
Wahana Visi Indonesia, yang disingkat dengan WVI ini
merupakan yayasan kemanusiaan dengan pendekatan tanggap darurat, pengembangan masyarakat dan advokasi. Yang ingin membawa perubahan berkesinambungan pada
kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. WVI ingin
bekerjasama dengan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, etnis, dan
gender. WVI sudah ada di 58 wilayah layanan di Indonesia, dan 14 provinsi di
seluruh Indonesia.
Lantas bagaimana jika
kita ingin berkontribusi menjadi Sponsor Anak? Bisa banget tinggal akses
website wahanavisi.org aja. Di sana banyak sekali informasi yang disampaikan.
Ada 4 tahapan untuk menjadi sponsor anak.
Pertama, temukan anak yang
membutuhkan dukungan anda
Kedua, isi formulirnya
Ketiga, konfirmasi donasi
Keempat, staff WVI akan
menghubungi anda
Sementara tentang sponsor anak ini adalah cara yang
mudah dan efektif untuk mendukung masa depan anak-anak Indonesia. Di berbagai
wilayah yang paling membutuhkan, yang bisa jadi pemerintah belum terjun
langsung ke sana. Jika anda ingin berkontribusi menjadi seorang sponsor, anda
bisa turut membantu anak melalui program pendidikan, kesehatan, perlindungan
anak dan penguatan perekonoian keluarga.
Untuk donasinya perbulan seberas Rp200.000,- dan
disalurkan dalam bentuk program dalam 4 sektor utama Wahana Visi, yakni
Kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan perlindungan anak.
Ira Puspita, salah satu Sponsor Anak WVI
mengungkapkan, "Saya rindu mereka mendapatkan hak-hak merekasebagai anak,
seperti pendidikan yang layak, dan hidup di lingkungan yang aman. Dari situ
saya tergerak untuk menjadi salah satu sponsor anak."
Hasil Donasi Sponsor Anak untuk Apa Saja?
Maka jadilah saksi momen pertama mereka, dalam
membantu anak-anak Indonesia. Hasil donasi yang sudah di salurkan ke Wahana
Visi Indonesia, akan digunakan untuk mendukung anak-anak yang kurang mampu
mendapatkan momen pertamanya, yang sering disebut dengan Campaign World First.
Momen pertama tersebut adalah :
- Pertama kalinya mereka merasakan meminum air bersih
- Pertama kalinya mereka punya toilet di rumahnya
- Pertama kalinya mereka menikmati hidangan dengan menggunakan piring dan sendok
- Pertama kalinya mereka mengonsumsi makanan bergizi dan sehat
- Pertama kalinya mereka belajar di sekolah
- Pertama kalinya mereka bisa menggunakan sepatu untuk ke sekolah
- Pertama kalinya mereka belajar berkomunikasi dan berbicara di ajang internasional
Dan masih banyak momen pertama yang lainn bagi mereka semua, maka
jangan putus sampai di sini informasi ini.
Akhir kata, mari kita donasikan sebagian harta yang
kita miliki, untuk mereka dengan menjadi sponsor anak bareng Wahana Visi
Indonesia. Siapa lagi kalau bukan kita?
Beberapa poin di Momen pertama itu bikin aku sedih lho, minum air bersih kan salah satu hak asasi manusia agar tetap sehat ya
BalasHapusPernah dengar WVI ini membersamai anak-anak di Alor dan berbagai kegiatan lain yang tentunya sangat membantu anak-anak. Semoga makin banyak anak-anak Indonesia yang merasakan manfaatnya
BalasHapusProgram yang bagus nih dari WVI. Kalau makin banyak donatur yang menyumbang, anak-anak bisa merasakan hal pertama yang menyenangkan.
BalasHapusIya karena belum merata semua anak Indonesia mendapatkan hak mereka. Ini gerakan sponsor anak bisa jadi langkah baik barengan dg program pemerintah untuk masa depan anak.
BalasHapusSiap coba ku cekideh wahanavisi.org . Thanks kak 😊
wah aku malah tetap memakai kata jangan, supaya anak tau batasan, apa yang boleh dan tidak boleh, karena dunia tidak semudah itu, tetap harus ada laranngan hehe imho, tiap ortu pasti punya preferensi yang berbeda sih ya..
BalasHapusBisa jadi pilihan nih buat yg mau donasi, apalagi donasinya buat masa depan anak, bagus tujuannya
BalasHapusBagus banget ininyah kak gerakan jadi sponsor anak. Untuk donasi sebesar 200.000 sebulan ini apakah harus rutin ? Misal hanya sesekali apakah diperbolehkan? Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kelapangan rejeki untuk membantu aamiin 🤗
BalasHapussetuju sekali kak... dalam merawat anak memang hrs pintar terutama jangan memprovokasi. sering kasih reward..
BalasHapusProgramnya bener-bener keren banget mbak. Nggak bisa dibayangin emang jadi anak-anak yang lahir di pedalaman yang serba sulit mau akses apapun. Udah seharusnya kita yang berkecukupan ikut bantu. Semoga semakin banyak yang bergabung WVI ya. Aamiin.
BalasHapusKalau aku sih kata "Jangan" tetep diperlukan sih mbak. Ya, tapi tetep sesuaikan dengan kondisi psikis si anak hehehe
BalasHapusSponsor anak ini kalau gak salah ada di mall-mall bukan Nyi...untuk membantu kesejahteraan anak, kudu banget masyarakat bersinergi.
BalasHapusSemoga kesejahteraan anak-anak bisa semakin terjamin dimana pun mereka dilahirkan.
Daku juga kadang suka maksain kehendak ke keponakan, harusnya dengerin dulu ya dan kasih penjelasan dengan yang dia mengerti
BalasHapusWah ini bisa jadi edukasi untukku bila nanti punya anak,makasih ya mbaa
BalasHapus