Ini Dia Rumus
Jitu untuk Milenial agar Tak Pusing dalam Berinvestasi – Istilah generasi milenial,
memang populer beberapa tahun belakangan ini. Generasi ini dibagi untuk mereka
yang tahun kelahirannya kisaran usia 1981-2001. Namun apabila menilik Generation Theory yang dicetuskan oleh
Karl Mannheim, di tahun 1923 generasi milenial adalah generasi yang lahir dari
rasio tahun 1980 - 2000.
Generasi milenial disebut juga sebagai generasi yang
melek digital, karena mereka terlahir pada masa perkembangan teknologi yang
sangat pesat. Mereka akrab dengan komunikasi, teknologi digital, media online,
produktif, dan cenderung mampu mengerjakan suatu perkerjaan di sekali waktu. Misalnya
mereka sedang mengerjakan tugas, tapi bisa sambil mendengarkan musik dan
mengobrol dengan teman-temannya. Lebih multitasking
istilahnya.
Mengenal Lebih Dekat Generasi Milenial
Terlahir dan hidup di zaman teknologi yang canggih,
membuat milenial serba dimanjakan. Contoh yang sering dialami saya sendiri nih,
untuk belanja makanan dan barang-barang pun sekarang tidak perlu ke luar rumah.
Tinggal klik aplikasi, pilih barang yang diinginkan, kemudian barang akan
diantar ker umah. Ada pihak ketiga yang akan mengantar, ialah jasa pengiriman
barang. Jadi mau pemesanan, dan pembelian dalam bentuk apapun sekarang nggak
perlu ribet, dan nggak repot. Namun banyak
yang bilang juga, bahwa generasi milenial itu generasi instan. Di kasih
tantangan nggak mau, dikasih kerjaan susah beradaptasi, pengennya karirnya
cepat naik dan ogah bersusah payah.
Generasi milenial, menjadi generasi yang penuh
dengan godaan. Mereka memang termasuk generasi yang berprestasi, kreatif, dan
aktif tetapi mereka juga sering terjangkit virus konsumtif. Dengan keta lain
merema mudah dalam menghabiskan uang. Tilik saja di sekitar kita, belum sampai
akhir bulan aja mereka udah harus ngutang untuk makan seminggu ke depan. Tapi
giliran soal gadget keluaran terbaru, yang ada fasilitas boleh mencicil alias
hutang langsung deh cus tanpa pikir panjang.
Percaya atau tidak generasi milenial saat ini lebih
memilih menghabiskan gaji bulanan, dan merogoh kocek tabungan untuk dapat
memenuhi standar kehidupan kekiniannya dibanding hidup berorientasi masa depan.
Dalam riset yang dilakukan oleh Alvara Research Center bersama IDN Media, mengungkapkan fakta di
tahun 2019 ini generasi milenial Indonesia menemukan sembilan prilaku utama,
yakni; kecanduan gadget, loyalitas rendah, cashless,
kerja cerdas dan cepat, multitasking, suka jalan-jalan, cuek dengan politik,
suka berbagi, dan kepemilikan terhadap barang rendah. Mereka lebih senang
menyewa, daripada memiliki.
Dibalik sisi negatif, pasti ada sisi positif yang
dimiliki. Seperti karakter mereka yang kerjanya cepat, sering membagikan
infromasi yang bermanfaat di media sosial, dan juga banyaknya penggalangan
dana/donasi untuk aksi kemanusiaan. Ada dua sisi mata uang yang berbeda bukan?
Dari generasi milenial ini. Yah, kurang lebih biasanya mereka merasa karena
masih muda, masih mau happy-happy dan
nggak mau capek mikirin investasi. Tinggal harus pintar-pintar memilih dan
memutuskan. Mau menjadi milenial yang berprestasi, milenial konsumtif, tau
milenial yang baperan eheheh ...
Generasi Milenial Harus Berani Berbeda Dan Berkarya
Bung Karno, sebagai Presiden Pertama Indonesia
pernah mengatakan, “Beri aku seribu orangtua, niscaya akan kucabut Semeru dari
akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.”
Sedari awal Indonesia
merdeka, Bung Karno sudah memberikan petuah bijak yang harus ditanamkan dalam
diri dan pikiran pemuda-pemudi Indonesia. Bahwa peran kita adalah meneruskan
perjuangan para pahlawan, yang sudah gugur di medan perang sebagai agent of change dan social controller.
Pertanyaanya pemuda seperti apakah yang bisa mengguncang dunia? Tentunya pemuda
yang bersungguh-sungguh dan memiliki cita-cita yang tinggi, bukan pemuda yang
sibuk memikirkan diri sendiri. Namun puncak tertinggi, tidak diraih dengan
mudah. Tapi belum terlambat untuk memperbaiki, di mulai dari mengubah diri
sendiri menjadi pribadi yang lebih baik, lebih positif, dan peka terhadap
lingkungan sekitarnya. Pemuda yang tahu harus memanfaatkan waktunya dengan
berkarya.
Kalau perlu, buat
juga visi dan misi yang ingin dicapai. Kalau masih bingung perbedaan antara
visi dan misi, semoga hal berikut dapat membantu. Visi adalah hal yang harus
dikejar dan dicapai dalam misi. Sementara misi, yakni sesuatu yang harus
dicapai. Visi misi ibarat proposal kehidupan, mau dibawa ke mana hidup kita dan
ingin jadi apa kita di dunia.
Saatnya Milenial Melek Investasi
Beberapa puluh tahun
yang lalu, uang dengan nilai seratus ribu sangat besar untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Tapi di hari ini uang seratus ribu, bisa dihabiskan dalam waktu sekian
detik. Dulu saat membeli bakso kita cukup merogoh uang limaratus perak permangkok,
sekarang? Kita harus mengeluarkan uang sepuluh ribu, mengapa bisa terjadi
demikian? Karena adanya inflasi. Inflasi, adalah kondisi di mana nilai mata
uang menjadi turun.
Inflasi biasanya
terjadi karena disebabkan oleh politik negeri, permintaan barang, dan jasa
makin tinggi. Serta suku bunga bank makin naik, sampai mata uang rupiah yang
menurun. Kalau ditilik lima tahun ke depan, semua barang akan naik. Karena kita
bukan Tuhan, yang bisa memprediksi segala sesuatunya, ada baiknya kita
menyiapkan ‘bekal’, dalam menghadapi inflasi di hari kemudian.
Ada pepatah bilang, sedia payung sebelum hujan. Hal
ini memberikan hikmah, agar kita bisa bersiap-siap sebelum itu terjadi. Karena
payung tidak akan membuat hujan berhenti, maka kita yang harus tetap berjalan
melewati agar sampai ke tujuan. Pun banyak dana yang harus dipersiapkan, untuk
dana kesehatan, pendidikan anak, menghidupi masa pensiun, dan lain sebagainya.
Ini hanya kebutuhan pokok, belum lagi kebutuhan lain, jadi untuk milenial saat ini
perlu dan penting mempersiapkan biaya tersebut sedini mungkin. Sebab itulah
mengapa milenial harus melek investasi, karena jalan di depan akan semakin
panjang dan berliku.
Apa itu investasi?
Investasi menurut KBBI memiliki arti, penanaman uang atau modal dalam suatu
perusahaan untuk memeroleh keuntungan. Sementara berinvestasi adalah, melakukan
investasi, atau bertanam modal. Ada lagi yang namanya investasi syariah, yakni
penanaman modal yang dilakukan dengan tujuan memeroleh keuntungan, tetapi sesuai
dengan prinsip Islam dan hukum Islam.
Untuk mempelajari apa itu investasi, kita bisa
memelajarinya langsung di situs investasi.
Salah satunya adalah situs investasi Amartha, yang memberikan banyak penjabaran
tentang apa itu investasi. Dari mulai pendanaan, ada pinjaman, Peer-to-peer lending (P2P), dan lain
sebagainya.
Yang menjadi berbeda dari yang lalin, Amartha ini
melayani pendanaan bagi pengusaha mikro yang tidak memiliki akses layanan
keuangan di pedesaan. Mitra usaha terpilih Amartha, dikhususkan untuk pengusaha
mikro perempuan tersebar di Indonesia, dengan bantuan modal Rp1,5 juta. Luar
biasa bukan?
Cara Mengelola Pendapatan Sederhana
Pintar-pintarlah dalam mengatur pendapatan. Karena
dalam setiap pendapatan, kita harus membaginya menjadi enam hal. Untuk
kebutuhan, untuk investasi, untuk dana darurat, untung rekreasi, untuk donasi,
dan untuk cicilan (apabila ada).
Rumus Melek Investasi :
Kebutuhan + cicilan + investasi + dana darurat + rekreasi + donasi
(2,5% zakat)
40 +30+10+10+5+donasi
Penjabaran Rumus Tersebut adalah :
- 40% digunakan untuk kebutuhan. Makanan, transportasi, kuota, listrik, air dan lain-lain
- 30% digunakan untuk pembayaran cicilan. Misalnya ada KPR, KPM, KTA, kartu kredit, hutang, dan cicilan lainnya
- 10% digunakan untuk inventasi. Bisa dengan investasi properti, emas, reksadana, saham, obligasi dan lain sebagainya. Kabar baiknya, kalau tidak punya cicilan, berarti 30% tersebut bisa masuk di sini.
- 5-10% untuk dana darurat. Misalnya tiba-tiba keluarga sakit, harus berobat karena tidak punya asuransi atau juga pengobatan melebihi premi. Dana darurat menyelamatkan kebutuhan mendadak.
- 5% untuk rekreasi atau hal-hal yang membuat bikin happy. Misalnya pengen perawatan diri, nonton ke bioskop, shopping, dan lain sebagainya.
- 5% Donasi. Sebagian dari rejeki kita, katanya ada hak orang lain yang harus kita bagikan dan yakinlah hal-hal baik yang kita tabur, pasti akan mendatangkan hasil di kemudian hari. Percaya atau tidak, justru dengan memberi kita akan diberi lebih lagi.
Are you ready Milenial? Yuk mulai
persiapaan masa depan kita sebaik mungkin, hentikan perilaku konsumtif dan lebih
produktif menata masa depan! Salam.
Sumber pendukung artikel:
https://blog.amartha.com/apa-itu-investasi-syariah/
https://amartha.com/
Penting nih belajar investasi, mulai dari kecil-kecil dahulu. ASal jangan investasi bodong. Setahu saya tidak ada yang istilahnya low risk-high return. Lebih baik ambil yang low risk saja, meski return tidak terlalu besar, tapi uang kita terjamin aman.
BalasHapusBoleh banget untuk coba investasi, jika belum pernah mencoba, bisa jadi ladang belajar, gagal sedikit itu biasa, investasi di tempat yang aman bisa tetap untung.
BalasHapusInvestasi sekarang tuh wajib hukumnya karena investasi mudah dilakukan tapi menghasilkan banyak, bisa buat jangka panjang juga
BalasHapusSekarang marak investasi mmg ya, tp cari yg aman susah ya, semoga yg ini aman dan lancar jaya yaa .. mks infonya kak
BalasHapusBener lho Milenial kan pada pintar cari uang ya baca info ini akan membantu mereka mengarahkan saving money nya ya. Jadi jalan jalan iya kuliner oke investasi kudu deh
BalasHapusSayaaa nih, baru nyadar pentingnya investasi 2 tahun belakangan. 😆 Biasanya ya kayal milenial yang dapat sekarang, habis sekarang. 😅 Invest penting banget buat masa depan.
BalasHapusAku juga terbesit untuk melakukan investasi Mba Nyi. Secara emang kita ga tahu kedepannya bakal seperti apa. Kalau kata aku, investasi itu bisa kita jadikan modal kayak tabungan. Btw aku udah mulai melakukan investasi emas :)
BalasHapusSetuju banget sama penjabaran di atas, penting banget bikin skema cost bulanan kayak gini. Biar pendapatan kita tuh jelas kebuangnya, jangan sampai ambyar buat hal yang nggak penting. Btw menurutku cicilan KPR juga bisa jadi bagian dari investasi menguntungkan di masa depan. Bahkan beli gadget pun bisa jadi investasi, kalau gadgetnya dipakai buat kerja seperti bikin vlog atau reportase blog.
BalasHapusMbak, aku pun baru melek banget investasi tuh tahun ini. Nyesel sih telat banget tahunya. Kemarin sempat juga ikutan kelas finansial, tercerahkan. Akhirnya sekarang aku udah punya investasi jangka pendek dan panjang. Kan enak gitu ya duduk manis doang bisa dapet cuan haha!
BalasHapusInvestasi sekarang perlu banget ya kak, bukan sekarng - sekarang aja sih dari dulu perlu juga . apalagi kita udah nikah,punya anak harus pintar2 mengelola keuangan salah satunya investasi buat masa depan juga 😍🤗
BalasHapusSebagai milenial jadi pengingat diri biar lebih pintar lagi mengelola keuangan, apalagi sudah saatnya juga untuk berpikir tentang investasi bagi masa depan
BalasHapusPernah mengikuti acara talkshow Amartha di Semarang, keren visi misi mereka memakmurkan petani dan umkm dll..semoga makin banyak anak muda melek investasi agar nggak menyesal pas tua nanti
BalasHapusIya Nyi milenial kudu melek juga ya bagaimana mengelola keuangan ya. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Capek kerja gak punya apa apa. Rugi banget
BalasHapusAku pernah baca artikel dari Mas Safir Senduk, yang kira-kira maknanya:
BalasHapus"... menabung adalah keharusan. Sisihkan pendapatan untuk ditabung/investasi baru gunakan untuk keperluan lainnya. Bukan sebaliknya!"
YES, investasi is a MUST!
Memang itulah dilemma milenial dimana mereka kasih ingin happy2 tapi perlu investasi. ini bisa jadi solusinya
BalasHapusAku pikir tulisannya terinspirasi dari drama Start Up, Nyi.
BalasHapusTapi memang harus banget ya...belajar banyak mengembangkan keuangan. Karena kini eranya sudah digital.
Amarta hadir di tengah-tengah kebutuhan anak millenials untuk tetao belajar berinvestasi dengan cara yang cerdas.
Hapussebagai generasi milenial, memang beberapa ciri melekat dalam diri saya. berbicara soal investasi memang sangat penting buat generasi seperti saya untuk punya investasi dan saya belum punya dan ingin belajar soal ini
BalasHapus
BalasHapusDengan berinvestasi sejak dini, generasi millenial memiliki waktu yang cukup untuk belajar dan berproses sehingga tercipta tujuan juga management keuangan yang lebih tepat untuk kesejahteraan di masa mendatang ya
Sekarang lebih banyak cara ya investasi scara online dan ga perlu ribet. Tinggal pilih yg amanah aja
BalasHapusIzin simpan rumus pengelolaan keuangannya ya..meskipun aku g termasuk milenial sih..hihi.. TFS Nyi
BalasHapuswah kalo semua generasi milenial melek investasi sejak dini, Insya Allah masa depannya cerah dan tenang ya karena kebutuhan terpenuhi tapi punya tabungan dan dana darurat juga
BalasHapusNah ini, aku juga perlahan mulai belajar mengatur keuangan serta coba juga pelajari investasi yang pas dengan kondisi keuangan. Dicicil sedikit demi sedikit belajar berinvestasinya
BalasHapusSekarang enak ya kak. Mau ngilmu asal ga males aja bisa dapet. Anak jaman now rugi deh kalo ga mulai ngatur2 cash flow nya. Aku aja berasa perlu banget ini.
BalasHapusNah ini sebenarnya yang penting banget, bagaimana agar generasi milenial ini melek investasi sejak dini. Biar ga kayak aku yang telat banget baru sadar klo inivestasi pwnting bangettt
BalasHapusNah ini sebenarnya yang penting banget, bagaimana agar generasi milenial ini melek investasi sejak dini. Biar ga kayak aku yang telat banget baru sadar klo inivestasi pwnting bangettt
BalasHapus