Belajar dari
Program Bank Sampah Dengan Cara Ini - Kali
pertama ikutan program bank sampah di desa, waktu melakukan kerjabakti
pembersihan pantai yang ada di Kota Pekalongan. Siapa yang paling banyak
menjadi pengumpul sampah, akan mendapatkan hadiah. Saya dan mas suami mewakili
komunitas Blogger Pekalongan, dan kami berdua membawa kandi untuk mengumpulkan
sampah yang tercecer di pantai.
Nggak nyangka kami mendapatkan total 12KG sampah.
Belum lagi teman-teman yang lain dari instansi dan komunitas, gilak! Ini pantai
apa tempat pembuangan sampah sih? Nah, PR banget buat kita semua untuk membuang
sampah pada tempatnya. Karena dari data
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pertumbuhan bank sampah sudah mulai
tinggi dari tahun ke tahun, inilah gunanya kita mengumpulkan sampah dan
dikumpulkan ke bank sampah. Bukan untuk dibuang sembarangan.
Seorang Ibu Rumah Tangga
Bisa Menjadi Pelopor Program Bank Sampah
Ternyata cara mendirikan bak sampah, itu tidak harus
sebuah instansi lho. Kita sebagai ibu rumah tangga juga bisa menjadi
pelopornya, keren nggak? Hanya dari rumah kita bisa turut membantu menjaga,
kebersihan lingkungan yang dampaknya juga akan menjadi bagus untuk masa depan
nantinya.
Program Bank Sampah merupakan cara sederhana, untuk
mengurangi dampak sampah plastik yang dirasakan sangat menganggu lingkungan.
Manfaatnya bank sampah juga baik dirasakan, karena ada bagi hasil bank sampah. Cara
termudah adalah menggerakan tetangga di sekitar rumah, untuk berpartisipasi.
Nah di bawah ini ada rekomendasi cara ikutan progam bank sampah, dari laman rinso dot com :
Dimulai dari membentuk
pengurus dan perizinan
Konsep dari bank sampah yakni menampung dan
mengelola jenis sampah tertentu. Yang paling umum adalah sampah dari plastik.
Hubungi orang-orang yang ingin bergabung membangun bank sampah, bentuk pengurus
dan minta izin kepada RT atau RW setempat yang punya kewenangan.
Menyediakan tempat
Namanya juga bank sampah, berarti layaknya sebuah
bank yang mempunyai tempat penyumpanan. Dari tempat pengumuplan, penimbangan
dan penimbunan sementara. Lahan kosong bisa, yang jelas harus dikoordinasikan
dengna pihak yang berwenang.
Menyiapkan alat operasional
Dibutuhkan timbangan untuk menimbang sampah, selain
itu butuh karung untuk menaruh sampahnya. Ada buku dan alat tulis untuk
mencatatnya. Konsepnya nasabah sebagai penyetor, dan mereka akan mendapatkan
keuntungan dari sampah yang disetorkan. Semacam bagi hasil bank sampah.
Mengedukasi kepada
masyarakat mengenai sistem administrasi dan pembukuan bank sampah
Seperti umumnya bank, pasti ada sistem administrasi
dan pembukuannya. Pengurus wajib mengedukasi kepada calon nasabah bank sampah,
soal penjualan sampah tidak sepenuhnya milik nasabah. Ada bagi hasil untuk
biaya operasional, misalnya 10-30% sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Bekerjasama dengan pengepul
sampah
Pengurus bank sampah, harus bekerjasama dengan
pengepul sampah. Misalnya dari kesepakatan harga jual beli sampah, juga dengan
pengambilan sampah. Sistem administrasi ini karena transparan, harus benar-benar
ditulis dengan baik.
Kabar baiknya Unilever menyediakan wadah untuk
siapapun yang ingin bergabung, menjadi binaan Unilever mengelola bank sampah
menjadi sampah yang bernilai guna. Sudah ada lebih dari 2800 bank sampah
tersebar di Indonesia, binaan unilever ini. Kalau bukan kita yang memulai
mengelola sampah dengan baik, siapa lagi ya kan? Yuk, mulai mengumpulkan dan
memilah sampah dengan baik. Kalau ada sampah plastik, jangan dibuang sembarang
tapi dikumpulkan untuk disetorkan ke bank sampah terdekat. Selain dapet untung,
juga bisa belajar mengolah sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual dan
manfaat. Tertarik ikutan program bank sampah juga? Cus, lakukan sekarang juga!
Banyak juga binaan bank sampah yang ditampung sama Unilever nih. Sampah kita dikelola dengan baik dong.
BalasHapusWelahhhh 12 kg, gilakkkk. Itu baru yang didapatkan dirimu lho mbak. Lha yang lain?
BalasHapusEmang sih kalau urusan sampah banyak minta ampun. Cukup miris rasanya kalau menyaksikan sampah2 itu berserakan di tempat yg harusnya dijaga. Untunglah ada Bank sampah.
Ooh ternyata bank sampah itu bisa juga didirikan oleh siapapun bahkan oleh ibu rumah tangga ya ... baru tahu saya. Ide yang menarik ya, tapi harus ada tempat ya buat menimpang dan menyimpan sampah. Itu yang harus dicari solusinya
BalasHapusInspiratif kegiatan nya, tapi untuk jalan personal tanpa instasi pemilihan tempat rada sulit, apalagi di kota2 besar
BalasHapusProgram bank sampah inl sudah banyak di gaungkan
Hal ini kian membuktikan kesadaran akan lingkungan sudah mulai tinggi
Jadi ingat satpam komplekku berhenti dan sekarang jadi pengelola bank sampah. Program yang keren kalau aku bilang..
BalasHapusDuuuh tempat wisata jadi tumpukan sampah, iyaa kak. Sebel lihatnya. Tapi emang kadang jarang ada tempat sampah jadinya ya seenaknya aja pengunjung buang sampah sembarangan.
BalasHapusAku udah coba sendiri nih tukerin plastik botol di bank sampah, lumayan banget dapet pulsa sama token listrik 😁
BalasHapusUnilever turut membina bank sampah juga ya, semakin banyk perusahaan melkukan hl tersebut ya, smg banyak manfaat juga untuk Indonesia yang lebih baik ya.
BalasHapusAku baru sampai misahin sampah aja belum diolah lagi. Nanti ngumpulin semangat dan info dulu
BalasHapusSeru banget ya aktivitas bank sampah ini. Yang paling berdedikasi emang layak dapat penghargaan, sih
BalasHapus