Mental Menulis
yang Sehat harus Dibangun Sedini Mungkin - Pernah nggak sih kamu merasa tidak percaya diri
dalam menulis? Seringnya rasa tidak percaya diri yang mengendap, membuat
tulisan tidak berkembang. Bahkan tulisan yang hampir selesai, berhenti di
tengah jalan. Sayang sekali bukan?
Sebut saja perasaan minder tersebut dengan mental
menulis yang tidak sehat. Yang perlu kita lakukan adalah untuk mengubah
perasaan itu, mindset yang sudah tertanam dalam benak yang tidak sehat harus
dihilangkan. Misalnya, kita sering bilang kalau, 'Saya tidak bisa menulis',
atau 'tulisanku jelek, nggak sebagus kamu'. Mental seperti itu harus dibuang,
jangan biarkan mengakar dalam-dalam. Karena bisa melemahkan keinginan keinginan
untuk menulis.
Nah, bagaimana caranya untuk mengubah mental yang
tidak sehat? Bisa dengan cara membuat tabel antara mitos dengan realita,
seperti di bawah ini :
Mitos :
Saya tidak punya waktu nih untuk menulis
Realita:
Saya punya waktu 24 jam, waktu yang sama dipunya setiap manusia. Saya
akan menggunakan waktu senggang dengan menulis
Mitos :
Saya punya keinginan untuk menulis suatu saat nanti
Realita :
Saya harus menulis sekarang juga, siapa tahu yang membacanya bisa
mendapatkan manfaatnya.
Mitos :
Saya butuh suasana dan tempat tenang untuk menulis
Realita :
Suasana yang tenang dan nyaman untuk menulis, saya sendirilah yang akan
mencptakannya
Mitos :
Saya tidak bisa menulis cepat
Realita :
Menulis cepat seperti kita berbicara dan cerita kepada seorang sahabat.
Aku pasti bisa menuliskannya
Mitos :
Sepertinya apa yang saya tulis itu, tidak bermanfaat
Realita :
Banyak orang yang merasa hancur dengan hidupnya, tapi dengan membaca
membuat dirinya jadi termotivasi untuk berguna. Saya masih harus menulis terus.
Ritual Menulis Harus
Dibiasakan
Kalau sudah menemukan mental yang kuat dalam
menulis, hal selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah merutinitaskan kegiatan
menulis setiap hari. Jadwalkan dengan baik, kapan waktu yang tepat untuk
menulismu agar ide-ide yang menarik ada di kepala tidak terbuang begitu saja. Siapa
tahu bisa dijadikan karya, bahkan dibukukan ya kan?
Selamat menulis!
Posting Komentar
Posting Komentar