Review
Buku Hijrah Asmara | Ketika Cinta Menemukan Muaranya - Hijrah,
mempunyai arti perpindahan. Perpindahan dalam segala sesuatu, misalnya
penampilan yang awalnya serba wah, menjadi lebih sederhana. Misalnya perkataan
kita yang sering meledak-ledak, menjadi lebih kalem. Ngomong yang belagak
ketinggian dan segala hal yang kita lebih-lebihkan menjadi lebih direm. Hidup
akan berubah lebih baik, jika kita bersedia untuk mengubah diri lebih dahulu.
Iya nggak sih?
Setelah sekian lama jarang namatin baca
buku, Hijrah Asmara menjadi santapan pertama yang membuat saya kembali
bercengkerama dengan buku. Bacaan yang ringan dengan konflik yang sederhana
tapi dibalut dengan tulisan yang istimewa.
Selamat untuk penulisnya Madun Anwar dan
Sukma El-Qatrunanada, sebuah kolaborasi yang asik pastinya. Menyatukan sebuah
cerita dengan dua kepala berbeda merupakan sebuah tantangan dan kalian berhasil
menaklukannya.
Sinopsis Buku
Hijrah Asmara
Judul : Hijrah Asmara
Penulis : Madun Anwar &
Sukma El-Qatrunnada
Tebal : 310 hlm
Ukuran
Buku :13x19 cm
ISBN : 978-602-5509-18-6
Tanggal
Terbit: Mei 2018
Genre : Fiksi (Novel)
Harga : Rp 65.000,-
Blurb:
Ara tidak mengacuhkan larangan pacaran dari orang
tuanya. Ketika pelanggaran itu menuai hasil perselingkuhan yang dilakukan oleh
Fatih kekasih Ara, kini gadis itu mendapatkan pelajaran berharga tentang makna
menghormati orang tua.
Kemudian, waktu membawa Ara menemukan kesejatian
hidup. Tidak hanya memperoleh cinta dari sahabat lama Denia, Ara juga bertemu
dengan Arum yang mengajarinya banyak hal tentang kewajiban seorang muslimat dan
juga menemukan Arman, sosok pria saleh yang dia idamkan selama ini.
Akankah cinta Ara kembali bertepuk sebelah tangan,
mengingat Arman sangat tertutup perihal asmara?
Review Buku
Hijrah Asmara
Kalau sudah baca blurbnya, bisa ditarik
kesimpulan ini cerita tentang Ara dan Fatih yang jatuh cinta. Saat seseorang
jatuh cinta, pasti hatinya berbunga-bunga dan susah untuk memejamkan mata. Tahu
kenapa? Karena kenyataan lebih indah dibandingkan dengan mimpi kita.
Ara sudah jatuh cinta dengan Fatih
semenjak OSPEK. Ara juga memiliki sahabat baik yang bernama Denia, mereka sehati dan sejiwa. Saat Ara ditembak Fatih,
seorang sahabat pastinya merasa bahagia ya kan? Demikian juga dengan Denia,
bahagia sahabatnya menemukan muara cinta. Sayangnya Ara memiliki kesalahan,
dimana dia tidak boleh pacaran lebih dulu oleh orangtuanya sebelum lulus
kuliah.
Namanya juga orangtua ya kan? Kepengen
yang terbaik untuk anaknya, kepengen sekolah anaknya lancar terus. Karena kalau
seseorang sudah jatuh cinta dan merasa nyaman kepada seseorang, itu sangat
berbahaya. Biasanya menomorsatukannya di atas segalanya dan lupa sebenarnya
siapa yang paling berkuasa di bumi dan di langit ini.
Kucing-kucingan dengan orang tua Ara
lakukan, demi cintanya. Meski ibunya setuju ia boleh pacaran, tetapi ibunya
memiliki sayrat-syarat yang harus dipatuhi Ara yang tidak boleh dilanggar.
Kalau dilanggar jangan harap ibunya akan membela di depan papanya. Tapi
sepandai-pandainya dia menyembunyikan, pastilah suatu saat akan terbongkar.
Tidak sampai dalam masalah orangtua,
dalam sekolah Ara juga mendapatkan nilai yang turun, ditambah lagi dengan
masalah Fatih yang ternyata mengkhianatinya. Siapa sangka Fatih yang penyayang,
yang romantis Denia bilang. Adalah seseorang yang sedang bermain api di
belakangnya.
Saya sampai geleng-geleng nih pas baca,
Fatih nembak Denia yang sudah dia tahu Denia adalah sahabat Ara. Wah ... ini
laki-laki yang sangat menjebak nih, jangan dipacarin kalau nemu yang kayak gini.
Maunya sana-sini, nggak meduliin hati wanita. Eits ... tapi Fatih memiliki
alasan lho berbuat demikian, menjelang ending cerita kalian akan menemukan
tabir rahasia.
Kembali ke orangtua Ara, yang akhirnya
tahu anaknya ini melanggar perintah dalam rumah. Papanya yang murka, memberi
pelajaran kepada Ara, dia dicuekin di dalam rumah tidak dianggap ada. Kalau
kalian diposisi Ara bagaimana? Hehehe ... pasti dong berbuat apa saja, untuk
memperbaiki kesalahan ya kan? Ara juga melakukannya. Meski mereka sudah
berdamai, tapi papanya selalu memberikan perintah dengan niat terselubung.
Seperti perintah untuk menyumbang buku,
membelikan buku dan mengantarkannya ke suatu desa, karena papanya tidak sempat.
Di sinilah Ara mulai belajar, untuk
berempati kepada orang lain yang tidak memiliki hidup seperti dirinya
berkelimpahan materi.
Kedok Fatih yang terbongkar, tetapi Ara
masih berpura-pura tetap menjalani hubungan. Sampai dia berkenalan dengan Arum
dan Arman. Kakak beradik yang memiliki keterbatasan soal materi, dan hanya
hidup berdua saja tapi masih memiliki kepedulian yang besar kepada orang-orang
di sekitarnya. Inilah yang membuat Ara banyak belajar.
Apalagi setelah mengenal Arman, yang
tidak mengenal istilah 'pacaran', Ara pelan-pelan belajar juga. Bahwa di dalam
agama Islam tidak ada yang namanya pacaran, tetapi taaruf dan langsung menikah.
Karena dalam novel Hijrah Asmara, Arum dan Arman ini sangat syar'i sekali.
Berbeda dengan kehidupan Ara. Halus banget sih papanya Ara, dalam menuntun Ara
menjadi lebih baik itu dari hal tersebut. Meski Ara kadang sebal dan marah,
dibandingkan dengan sifat Arman.
Ara juga belajar menjadi gadis pembawa
buku, meminjam-minjamkan buku ke desa sekitar Arum tinggal. Mereka bertiga,
mengenalkan masyarakat untuk cinta membaca sejak dini, walaupun belum banyak
buku bacaannya. Sampai akhirnya Ara memergoki, Dania dan Fatih sedang berdua.
Tetapi Dania ingin menjelaskan semuanya, keburu Ara lari nggak kuat menerima
apa yang sedang dihadapinya. Bahkan ketika Ara sampai di rumah dengan wajah
habis menangis, ibunya langsung mengabarkan Dania masuk rumah sakit karena
kecelakaan. Hiyaaaaa! Ceritanya makin
menarik ya kan? Hehehe ... jadi aku
nggak akan kasih banyak spoiler, mendingan langsung aja baca bukunya yah!
Hijrah Asmara bisa dipesan online, via
shopee atau juga langsung ke Loka Media sebagai penerbit yang menaunginya.
Intinya sih, kita nggak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta, tapi kita
bisa memilih dan mengusahakan siapa yang patut untuk diperjuangkan. Selamat
membaca, salam.
Posting Komentar
Posting Komentar