Menyaksikan
Keistimewaan Masjid Istiqlal - Tuhan selalu punya rencana-rencana
rahasia yang kadang mengejutkan, buat hambanya. Karena tidak ada yang kebetulan
di muka bumi ini, sekalipun kebetulah yang amat kebetulan semua tidak lepas
dari rencana dari-Nya.
Setelah selesai menjalankan Workshop
Writerpreneur Accelerate di Bogor, saya
harus kembali transit menuju Jakarta. Karena ngepasin weekend, saya
yakin semua kereta pastilah penuh. Saya harus bersabar untuk mendapatkan
kereta, atau satu-satunya pilihan adalah mendapatkan kereta dengan harga dua
kali lipat. Kalau pas keberangkatan saya mendapatkan harga Rp 130.000,- sampai
Jakarta, berbeda pulangnya. Saya harus mengeluarkan budget Rp 250.000,- nambah
sepuluh ribu lagi, udah bisa buat beli dua tiket keberangkatan ya kan?
Seperti yang saya bilang, Tuhan selalu
punya rencana, di luar dugaan kita. Yang harus kita lakukan adalah selalu
berprasangka baik kepadanya. Karena saya dapetnya kereta malam, akhirnya
sepanjang siang saya melakukan kunjungan di beberapa tempat yang awalnya nggak
mungkin saya datangi mengingat waktu yang terbatas. Tapi Allah jauh lebih
memberikan saya bonus, dari apa yang saya rencanakan. Saya bisa berkunjung ke
Monas, ke Perpusnas dan terakhir ke Masjid Istiqlal. Masjid yang merupakan
simbol kemerdekaan Indonesia.
Takjub dengan
aritektur Masjid Istiqlal
Dari monas menuju Masjid Istiqlal saya
naik bajai, dengan membayar ongkos Rp 25.000,- saja. Meski jalan kami masih
agak jauh, tapi bagi saya dan bunda Triana adalah pengalaman berharga. Banyak
pedagang yang menjajakan dagangannya, dari baju, daster, pernak-pernik, topi
dan lain sebagainya. Cocok buat kita yang ingin mengoleh-olehi saudara di
kampung, di depan Masjid Istiqlal juga ada penjaja makanan salah satunya
ketoprak yang saya nikmati sepulang dari Masjid Istiqlal. Bunda Triana juga
membelikan oleh-oleh untuk putra dan putrinya di rumah, yang akhirnya jadi
kisah kami berdua oleh-olehnya ketinggalan di penjaja ketoprak depan masjid hahaha ...
Saat sudah mau masuk ke dalam, ternyata
banyak juga yang menjual plastik untuk tempat sandalnya. Kami tidak membeli
karena kebetulan, bunda Triana membawa plastik lebih. Sendal kami titipkan,
lantas kami menuju tempat wudhu. Setelah wudhu kami harus naik ke atas, tempat
sholatnya. Beberapa kali hampir nyasar, karena luasnya masyaAllah Masjid
Istiqlal ini.
Sedikit sejarah yang saya dapatkan,
dahulu setelah kemerdekaan para tokoh Islam yang berpengarh di Indonesia ingin
mendirikan masjid sebagai simbol Indonesia merdeka. Pemilihan nama Masjid
Istiqlal, diambil dari bahasa arab Istiqlal yang berarti kemerdekaan.
Pemilihan arsitektur Masjid Istiqlal ini
juga dilakukan sayembara, untuk mendapatkan desan yang bisa mempresentasikan
Indonesia yang sudah meredeka. Yang terpilih menjadi arsiteknya ternyara
Frederich Silabah, yang berlatar belakang Batak. Masjid Istiqlal mampu
menampung,
200.000 jama'ah lho teman, masyaAllah
banget ya.
Karena saya hampir kehabisan waktu ashar
cepat-cepatlah saya sholat, lupa nggak bawa mukena sendiri pula karena saya
titipin di Stasiun Gambir, dengan bawaan yang lainnya. Barulah setelah sholat
dan ngaji bentar, saya melihat kubah Masjid Istiqlal yang luar biasa megahnya.
Ruang sholat yang luar biasa lebarnya, bikin takjub. Ya Allah terima kasih
telah menuntun ke mari, saya lupa dahulu pernah mampir ke sini atau belum. Jaman saya kecil, bapak sering ngajak
wara-wiri Jakarta menemui eyang yang waktu itu masih sugeng (hidup).
Fashbir
shabran jamiilan ...
Maka bersabarlah kamu, dengan kesabaran yang baik. Allah selalu menghadirkan
segala sesuatu yang indah, di waktu yang tepat. Sepatunya kita yakini saja
dengan Bismillah. Nggak pernah
menyangka bisa sampai tanpa izin dari-Nya. Bermimpi saja setinggi-tingginya,
yakinlah suatu hari nanti Allah akan mengabulkan. Aaamin.
terakhir ke sini saat kuliah
BalasHapusEnjoy Jakarta
BalasHapusBiasanya org dari luar One Day Trip
- Monas
- Istiglal
- Kota Tua
- Sunda Kelapa
Ga sekalian kak kesana :)
udh 12 thn aku tinggal di jkt, baru sekali masuk istiqlal ini mba. itupun, waktu temen kuliah di malaysia datang, dan bilang dia pgn ke istiqlal :D. lgs aku ajak ksana, dan sempetin sholat. bener yaaa, megahnya bangetttt mesjid ini. adem lg di dalam. nyesel kenapa dulu2 ga pernh datang. dan aku jg suka ama katedral yg di deket mesjid itu. megah banget jugaaa bangunannya
BalasHapus